Apakah Hipnoterapi?
Jika diurai dari asal katanya, hipnoterapi terdiri atas dua kata, yaitu hipnosis dan terapi. Maka dengan demikian hipnoterapi diartikan sebagai terapi dengan tujuan untuk mengubah prilaku melalui teknik dan metode apa saja untuk melakukan perubahan atau modifikasi berbagai program pikiran, yang dilakukan dalam kondisi hipnosis.
Ada dua definisi yang populer dan paling sering digunakan untuk mendefenisikan kondisi hipnosis, yaitu:
- Menurut U.S. Dept. of Education, Human Services Division
"Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking" atau "Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran selektif (sugesti)."
- Menurut Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology
“Hypnosis is psychoneurophysiology science based scientifically on brainwave frequency and amplitude changes from beta state to delta state resulting in enhancing and increasing focus, magnified concentration, and receptivity towards any mental message given to the subconscious.” atau “Hipnosis adalah ilmu psikoneurofisiologis yang secara saintifik berdasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitudo gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan meningkatnya fokus, konsentrasi, dan penerimaan terhadap pesan-pesan mental yang diberikan kepada pikiran bawah sadar.”
Sains Apa Dibalik Hipnoterapi?
Definisi hipnosis di atas dengan jelas menerangkan bahwa kondisi hipnosis sesungguhnya adalah kondisi kesadaran khusus (altered state of consciousness) di mana pikiran berada dalam kondisi yang sangat reseptif sehingga dapat dilakukan perubahan atau modifikasi berbagai program pikiran dengan hasil yang cepat, mudah, dan bersifat permanen.
Penurunan frekuensi dan amplitudo gelombang otak pada saat seseorang mengalami kondisi hipnosis dapat dibuktikan dan diukur dengan EEG (ElectroEncePhalograph). Pada saat seorang hipnoterapis, yang atas persetujuan klien, membimbing klien untuk menurunkan gelombang otak dari pikiran sadar beta (12 - 25 Hz) ke gelombang pikiran yang sangat rileks yaitu pikiran bawah sadar alfa (8 - 12 Hz), theta (4 - 8 Hz), dan delta (0,5 - 4 Hz). Saat berada di frekuensi inilah pikiran klien menjadi sangat reseptif dalam menerima berbagai sugesti atau pesan mental untuk perubahan.
Saat kondisi pikiran yang sangat reseptif seperti ini akan terjadi penguatan amplitudo pada frekuensi gelombang theta, ini berarti klien sedang mengakses memori, dan penguatan amplitudo juga terjadi pada frekuensi gelombang delta, ini berarti klien sedang merasakan emosi. Memori yang memuat emosi adalah tempat berdiamnya sumber masalah klien, tanpa gangguan dan intervensi dari pikiran sadar (beta). Dengan demikian klien, dengan bimbingan terapis, dapat melakukan resolusi trauma, rekonstruksi memori, melepaskan emosi yang selama ini mengganggu hidup klien, memodifikasi program pikiran, hingga mengalami kesembuhan permanen.
Apa Syarat Untuk Menjalani Hipnoterapi?
- Pertemuan bisa berupa konsultasi dan atau terapi. Pada sesi pertama, bila terapis menilai klien siap, maka bisa langsung dilakukan terapi. Namun bila terapis menilai klien belum siap maka hanya akan dilakukan konsultasi atau konseling.
- Klien datang atas keinginan atau kesadarannya sendiri. Bukan atas rayuan, bujukan, desakan, paksaan, dan atau ancaman orang lain.
- Klien jelas aspek apa yang ingin diatasi dengan hipnoterapi.
- Dalam satu sesi hipnoterapi hanya satu aspek saja yang dibereskan. Untuk itu klien perlu menetapkan dengan hati-hati dan jelas apa yang paling utama dan penting untuk dibereskan di sesi hipoterapi.
- Klien mengijinkan dirinya untuk diterapi.
- Harus ada niat sungguh-sungguh dari diri sendiri untuk berubah atau keluar dari masalah.
- Klien percaya sepenuhnya dan bekerja sama dengan terapis.
- Mengijinkan untuk diterapi, ikhlas dan pasrah. Klien bersedia menceritakan semua hal yang berhubungan dengan masalah yang hendak diselesaikan dan tidak ada yg disembunyikan.
- Tidak menganalisa, membebaskan diri dari aktivitas menganalisis saat terapi berlangsung.
- Menjalankan bimbingan terapis dengan sungguh-sungguh.
- Komit menjalani hingga maksimal 4 sesi konsultasi dan atau terapi. Komitmen awal adalah untuk 2 sesi. Satu sesi berlangsung selama 2 (dua) jam. Bila masih dibutuhkan terapi bisa dilanjutkan hingga 4 sesi.
- Pertemuan berdasarkan perjanjian.
- Untuk calon klien dari luar kota agar menyiapkan waktu selama 3 hari berturut-turut,
- Untuk anak/remaja hingga usia 20 tahun, orang tua diminta datang untuk mendengarkan penjelasan.
Bagaimana Dengan Jaminan Kesembuhan?
Hipnoterapi adalah kontrak upaya, bukan kontrak hasil. Sesuai dengan kode etik kami tidak pernah dan tidak boleh menjanjikan kesembuhan kepada klien. Yang dapat kami jamin: terapi dilakukan dengan standar yang sangat tinggi mengacu pada Quantum Hypnotherapeutic Protocol yang ditetapkan Adi W. Gunawan Institute of Mind technology. Kesembuhan dan keberhasilan terapi ditentukan oleh kerjasama antara klien dan terapis, yang artinya klien dan terapis bersama-sama berupaya untuk mencapai pencapaian-pencapaian positif yg dikehendaki oleh klien.
Bila klien tidak bersedia bekerjasama sepenuhnya maka terapi tidak akan berhasil. Secara statistik dan dari pengalaman kami melakukan terapi pada sangat banyak kasus klinis, baik yang ringan maupun yang sangat berat, tingkat keberhasilan kami dalam membantu klien sembuh sangat tinggi.
Bagaimana dengan Klien Anak atau Remaja?
Untuk klien anak-anak atau remaja kami mensyaratkan minimal 2 (dua) sesi konseling dan atau terapi. Sesi 1 adalah untuk konseling kedua orangtua (ayah dan ibu) dengan terapis. Sesi 2 adalah sesi konsultasi dan atau terapi anak.
Mengingat pentingnya dukungan dari kedua orangtua untuk perubahan perilaku anak-remaja maka kami tidak akan melakukan terapi pada anak-remaja bila kedua orangtuanya tidak bersedia menjalani sesi konseling.
Apa Saja Yang Bisa Disembuhkan?
Masalah yang Dapat Diatasi / Disembuhkan Dengan Hipnoterapi, antara lain:
Dewasa |
- Trauma / luka batin
- Stress
- Frustrasi
- Depresi
- Sulit fokus / konsentrasi
- Migraine
- Insomnia
- Tidak / kurang percaya diri
- Fobia
- Trauma/luka batin
- Tidak percaya diri
- Kesulitan diet
- Obesitas
- Takut sukses
- Takut gagal
- Kecemasan
- Emosi labil
- Mudah marah / meledak
- Mudah panik
- Panick attact
- Takut berbicara di depan umum
|
- Gagap/kesulitan bicara
- Konflik diri (inner conflict)
- Pencapaian prestasi hidup rendah
- Menemukan benda yang hilang
- Perilaku obsessive/compulsive
- Motivasi/empowerment
- Berhenti merokok
- Suka menunda
- Kebiasaan buruk
- Tics
- Weight management
- Stress management
- Anger management
- Pain management
- Perasaan bersalah
- Kesedihan mendalam
- Penyesalan mendalam
- Kecemasan tinggi hingga mengakibatkan halusinasi
- Mengatasi mental block penghambat sukses
- Berbagai penyakit psikosomatis
- Dan semua masalah yang disebabkan oleh pikiran atau emosi
|
Anak / Remaja |
- Suka menunda
- Kebiasaan buruk
- Tics
- Weight management
- Stress management
- Anger management
- Pain management
- Perasaan bersalah
- Kesedihan mendalam
- Penyesalan mendalam
- Kecemasan tinggi hingga mengakibatkan halusinasi
- Mengatasi mental block penghambat sukses
- Berbagai penyakit psikosomatis
- Sulit bergaul
- Sulit mengungkapkan pendapat
- Agar lebih menghormati orang lain
- Agar berani mengungkapkan pendapat
- Bersikap positif
- Perilaku di sekolah
- Perilaku di rumah
- Berhenti berbuat curang
- Mengatasi ketidakpatuhan
- Berhenti datang terlambat
- Berhenti memutar-mutar rambut
- Berhenti menggigit kuku
- Berhenti menghisap ibu jari
- Mengatasi berbicara dengan suara yang terlalu keras
- Meningkatkan prestasi belajar
|
- Berhenti main game
- Berhenti bermain-main dengan makanan
- Mengatasi kebiasaan menunda
- Menjadi rileks
- Meningkatkan koordinasi tubuh
- Hubungan dengan figur otoritas
- Mengatasi perceraian orangtua
- Berbaur bersama teman-teman
- Mengatasi rasa malu karena orangtua
- Mengembangkan kemampuan bersosialisasi
- Meningkatkan nilai
- Membaca dengan lebih baik
- Mengatasi kecemasan sebelum ujian
- Menulis dengan lebih baik
- Berhenti mengompol (enuresis)
- Mampu menetapkan tujuan
- Berhenti bergosip
- Menjaga penampilan
- Postur tubuh
- Meningkatkan harga diri
- Meningkatkan konsep diri
- Lebih disiplin
- Bersikap tegas dan asertif
- Menghargai penampilan fisik
- Menaikkan berat badan
- Menurunkan berat badan
- Agar mampu berbicara dengan lebih jelas
- Agar mampu berbicara dengan lebih perlahan
|